BP - Tangguh

DTE mengajukan pertanyaan yang kritis mengenai proyek raksasa gas alam dan LNG Tangguh, yang dioperasikan oleh BP di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Proyek jutaan dollar yang kini sudah mencapai fase produksi itu menyebabkan adanya perubahan cepat dan besar-besaran terhadap komunitas setempat yang tanah-tanah adatnya dipakai sebagai ladang operasi proyek.

DTE mempertanyakan kepada BP mengenai dampak hak asasi manusia, sosial dan lingkungan serta konteks politik yang lebih luas dan juga melaporkan secara ekstensif mengenai Tangguh. 

 

 

Penggusuran tanah bagi pembangunan proyek Tangguh

DTE, Oktober 2014

"Satu hari di kampung mnukwar yang terletak tidak jauh dari lokasi pertambangan gas...."

Komik oleh Mnukwar bekerjasama dengan DTE.

BP Tangguh, Teluk Bintuni dalam konteks Papua

Proyek LNG (gas cair alam cair) BP Tangguh di Teluk Bintuni adalah proyek terkini dalam sejarah proyek eksploitasi sumber daya alam di belahan barat pulau New Guinea. Bisa dikatakan bahwa proyek ini dianggap sangat penting karena membuka wilayah itu terhadap sebuah gelombang baru eksploitasi. Seperti halnya keuntungan besar yang diraup Freeport-Rio Tinto dari pertambangan emas dan tembaga telah menarik perusahaan tambang lainnya datang ke Papua, Tangguh juga menarik perusahaan-perusahaan minyak dan gas lainnya ke Papua.

Laporan baru: Proyek Tangguh, BP dan Standar Internasional. Sebuah analisis mengenai berbagai komitmen BP terkait proyek Tangguh di Papua Barat serta tanggungjawab sosial dan lingkungan mereka.

April, 2011

BP, perusahaan energi dari Inggris, barangkali saat ini paling dikenal dengan kecelakaan meledaknya sumur pengeboran Deepwater Horizon yang fatal dan mengakibatkan tumpahnya minyak di Teluk Meksiko tahun lalu. Perusahaan ini juga sangat dikenal di Indonesia sebagai salah satu investor terbesar di negeri ini.

DTE 82, September 2009

Proyek gas raksasa Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, sekarang telah mulai mengekspor LNG, meskipun terdapat kekhawatiran yang berlanjut mengenai dampak sosial dan lingkungan.

Down to Earth No 76-77  Mei 2008

Dari tahun ke tahun Laba dari sumberdaya tambang terus meningkat

Down to Earth No 65  Mei 2005

Situasi proyek: 'keputusan terakhir investasi' untuk melanjutkan Tangguh datang pada tanggal 7 Maret, setelah terjadi banyak penundaan. Tahap konstruksi senilai 5 milyar dollar Amerika menurut rencana akan dimulai akhir tahun 2005. Tangguh akan beroperasi tahun 2008, dengan dua unit produksi atau 'kereta' (Reuters 7/Mar/05, TIAP 2004)

Down to Earth No 65 Mei 2005

Surat berikut ini, yang agak dipersingkat, telah dikirimkan kepada Lord John Brown, pemimpin perusahaan BP, dan tertanggal 8 Desember 2004.

Sebagai perseorangan dan organisasi di Papua Barat dan internasional yang terus mengikuti secara dekat Proyek LNG Tangguh di Papua Barat, kami menulis untuk menyatakan kegelisahan kami yang menggunung dan memohon keterlibatan anda segera...

Kekhawatiran kami berpusat pada: