Perkebunan dan Kemiskinan: Kisah sebuah kampung di kawasan perkebunan kelapa sawit

Bogor, April 2011. Sebagai produsen terbesar minyak sawit dunia, Indonesia memang gencar untuk mengkampanyekan perluasan perkebunan kelapa sawit di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Tercatat hingga tahun 2010 luas perkebunan kelapa sawit Indonesia melebihi 8 juta ha.

Keinginan pemerintah untuk tetap menjadi produsen minyak sawit dunia dan untuk mengatasi masalah krisis energi melalui pengembangaan energi alternatif mendorong kebijakan perluasan perkebunan kelapa sawit yang dianggap sebagai jawaban atas masalah kemiskinan, pengangguran dan krisis energi dunia. Namun, kenyataan dilapangan menunjukan sebaliknya.

Down to Earth bekerja sama dengan Yayasan Elang, Riau melakukan kunjungan lapangan di desa Paya Rumbai, Propinsi Riau untuk merekam kehidupan masyarakat yang dikelilingi oleh empat perusahaan perkebunan kelapa sawit. Catatan dari kunjungan lapangan tersebut kemudian dituliskan dalam buku ”Perkebunan dan Kemiskinan. Kisah Sebuah Kampung di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit”, tersedia dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Buku ”Perkebunan dan Kemiskinan” ini mencoba untuk memperlihatkan bagaimana kehidupan masyarakat desa Paya Rumbai yang meski sudah menyerahkan sebagian lahan desa-nya kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit namun kehidupan mereka tetap biasa-biasa saja. Perkebunan yang diharapkan bisa memberikan kesejahteraan ternyata hanya bisa memberikan pekerjaan sebagai buruh harian bagi masyarakat, itu pun tidak setiap saat ada pekerajaan tersedia bagi mereka. Sebagian besar masyarakatnya masih tetap mengandalkan hutan dan sungai yang kondisinya semakin buruk akibat perkebunan kelapa sawit yang ada disekitar desanya.

Buku ‘Perkebunan dan Kemiskinan’ yang diterbitkan oleh Down to Earth (DtE) adalah upaya untuk memberikan informasi tambahan mengenai kelapa sawit dan dampaknya bagi masyarakat. Buku ini menegaskan kembali, bahwa kelapa sawit bukanlah jawaban atas masalah kemiskinan dan pengangguran di Indonesia untuk itu pemerintah diharapkan mau mengkaji ulang kebijakan perluasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

LampiranUkuran
Plantations and poverty-ind.pdf1.5 MB