Info Terkini aktivitas DTE – 2013

Para wakil Walhi, DTE, Sawit Watch dalam kampanye di Eropa

Potret dari satu tahun kampanye

DTE 98, Maret 2014

Memfokuskan perhatian publik pada dampak-dampak yang menghancurkan dari tambang batu bara dan bahan bakar nabati terhadap masyarakat, lingkungan hidup dan iklim menjadi sorotan utama dalam pekerjaan DTE selama setahun belakangan.

Pada bulan Juni, DTE mengunjungi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah dengan para anggota LSM Inggris lainnya, World Development Movement. Lawatan tersebut termasuk menyusuri jalur ke lokasi tambang batu bara Haju yang direncanakan oleh BHP-Billiton – sebuah daerah yang kaya akan keanekaragaman hayati hutan hujan. Kami juga berbicara dengan para anggota masyarakat lokal yang tidak ingin melihat ada lagi lahan yang dialihkan menjadi sebuah tambang terbuka secara besar-besaran (mereka telah melihat seperti apa rupa tambang-tambang ini di wilayah tetangga).

Beberapa bulan kemudian, kami bersama-sama menjadi tuan rumah koordinator JATAM, Hendrik Siregar, di Inggris. Ia berbicara tentang  dampak tambang batu bara dalam pertemuan-pertemuan publik yang diselenggarakan oleh WDM di Inggris, dan di pertemuan umum tahunan  BHP Billiton di London dia bertanya kepada dewan direksi perusahaan tersebut mengapa mereka terus ngotot mengeksploitasi energi kotor di Kalimantan. DTE menginformasikan kepada para pemegang saham perusahaan dalam pertemuan umum tahunan itu tentang bagaimana masyarakat lokal menentang tambang Haju dan bagaimana tambang tersebut akan menghancurkan sumber penghidupan masyarakat lokal. BHP Billiton mengklaim bahwa mereka “tidak seperti perusahaan lain”, dan bahwa mereka melangkah dengan hati-hati di Kalimantan. Tapi apakah mungkin sebuah perusahaan batu bara melangkah dengan hati-hati? Bagaimana kalau mereka melakukan saja apa yang benar-benar diinginkan masyarakat dan tidak masuk ke sana sama sekali?

Perusahaan lain yang terlibat dalam pertambangan batu bara di Kalimantan termasuk Bumi plc. Dewan direksi Bumi terbelah dan skandal keuangan yang terus berkelanjutan telah mengalahkan berita-berita tentang pelanggaran hak-hak asasi manusia dan rencana relokasi masyarakat lokal. Tambang Kaltim Prima Coal yang sangat luas sedang melakukan ekspansi lebih jauh lagi (saat ini tambang itu sudah menjadi tambang batu bara terbesar di Indonesia, memproduksi lebih dari 40 juta ton per tahun). Dalam pertemuan umum tahunan perusahaan tersebut di bulan Juni, DTE menantang dewan direksi Bumi akan perluasan tersebut berdasarkan dampak-dampak di lapangan.

Sebagai sebuah anggota yang aktif di London Mining Network, kami mendukung kampanye untuk memastikan aturan-aturan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap perusahaan-perusahaan seperti Bumi yang tercatat di Bursa Saham London.

Bakrie dalam kubangan lumpur

Dalam kunjungan ke Jawa Timur dengan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) sebagai tuan rumah, DTE menyaksikan sebuah aksi teater yang mengagumkan. Aksi tersebut menampilkan sebuah ‘ogoh-ogoh’ (boneka raksasa) Aburizal Bakrie (seorang kandidat dalam pemilihan presiden tahun ini) tengah dilempari dengan lumpur di tepi danau lumpur Lapindo yang sangat luas di Sidoarjo. Luapan lumpur itu telah menyebar seluas lebih dari ribuan hektare, memaksa para penduduk desa meninggalkan rumah mereka dan menggenangi lahan pertanian mereka.

Bakrie memimpin salah satu keluarga bisnis paling berkuasa di Indonesia, yang memiliki investasi utama di batu bara (termasuk di Bumi), kelapa sawit, lahan, dan properti, dan secara luas dipandang bertanggung jawab atas luapan lumpur tersebut. Dia tidak pernah dimintai pertanggungjawaban dan telah lama sejak itu menjual perusahaan pengeboran minyak yang dituduh memicu malapetaka tersebut.

Poster di foto tersebut bilang: “Awas, jangan pilih aku”. Bakrie adalah kandidat presiden untuk Golkar, dan saat ini tertinggal jauh dari kandidat paling populer Joko Widodo, yang dikenal dengan panggilan Jokowi, yang dicalonkan oleh PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan). Pemilihan Presiden diadakan pada tanggal 9 Juli sementara pemilihan legislatif pada 9 April 2014.

Untuk latar belakang tentang bencana luapan lumpur tersebut lihat http://www.downtoearth-indonesia.org/story/east-java-mudflow-disaster. (Foto: DTE)


File 583

Beralih ke bahan bakar nabati, kami bekerja secara erat dengan LSM-LSM Eropa lainnya serta WALHI dan Sawit Watch, untuk menyelidiki dunia pembuatan kebijakan bahan bakar hayati yang berkembang cepat di Uni Eropa, mengincar peluang-peluang untuk menyoroti dampak-dampak negatif dari kebijakan yang berlaku dan mendorong perbaikan-perbaikan. Sebuah pemungutan suara Parlemen Eropa yang penting telah dijadwalkan pada bulan September. Maka, kami bekerja keras dengan para aktivis yang datang dari Indonesia untuk mengkampanyekan suatu penghapusan bertahap terhadap tanaman berbasis lahan yang digunakan sebagai bahan bakar hayati di Eropa berdasarkan target bahan bakar dan energi tahun 2020 mereka.

Hasil pemungutan suara tersebut berlangsung sangat tipis: kami membantu membatasi ambisi-ambisi para pelobi industri yang mendesak pemanfaatan tanpa batas tanaman bahan bakar nabati berbasis lahan di Eropa seperti minyak kelapa sawit dan para anggota parlemen memilih untuk menetapkan suatu batas atas terhadap penggunaan tanaman bahan bakar hayati berbasis lahan - walaupun sedikit lebih tinggi dari apa yang kami tuntut. Sekarang, lebih banyak kerja lagi yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sumber penghidupan masyarakat di Indonesia tidak lagi terpengaruh secara negatif oleh kebijakan-kebijakan UE. Kami melaporkan secara lengkap tentang kampanye tersebut dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam debat bahan bakar nabati saat ini di dalam edisi khusus buletin dua bahasa DTE yang diterbitkan pada bulan Desember.

Selain bahan bakar nabati, terbitan kami memfokuskan pada masyarakat adat dan perubahan iklim. Kami menerbitkan versi bahasa Indonesia dari buku yang kami buat bersama AMAN, Forests for the Future (Hutan untuk Masa Depan), tidak lama setelah keputusan bersejarah Mahkamah Konstitusi tentang hutan adat.

Kami juga memastikan bahwa informasi yang lebih independen tentang REDD (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation – Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan) – yang diberikan oleh laman REDD-Monitor yang dibaca secara luas – tersedia dalam bahasa Indonesia. Bekerja dengan Jaringan Masyarakat Adat di Aceh, kami memastikan bahwa informasi tersebut tersedia bagi masyarakat yang hutan mereka dijadikan target untuk REDD.

Untuk mengetahui lebih banyak potret, dan gambaran yang lebih besar, silakan lihat halaman dari laman kami dalam bahasa Inggris atau Indonesia, (semua yang kami unggah ada di halaman web), temukan kami di Facebook, atau ikuti kami di Twitter. Jika Anda ingin membantu mendukung kerja kami, mohon pertimbangkan untuk menyumbang ke DTE dengan mengklik tombol baru Donate (Menyumbang) di laman kami.