Internasional

Down to Earth Nr 67  November 2005

Beberapa bulan setelah World Summit 2005 pada bulan September berlalu, debu kembali menyelimuti markas PBB di New York setelah para pemimpin dunia pulang ke negara asalnya dan kembali sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sementara itu, para aktivis di penjuru dunia saling berbagi kekecewaan atas hasil pertemuan itu: pudarnya harapan melakukan perubahan.

Down to Earth Nr 67  November 2005

Pekarjaan konstruksi telah dimulai pada perusahaan chip mill di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Ini merupakan bagian dari pembangunan industri pulp dan kertas yang direncanakan di provinsi yang mengancam penghancuran hutan dan memiskinkan masyarakat setempat.

Down to Earth No 66  Agustus 2005

Wawancara dengan Marcus Colchester

Down to Earth Nr 66  Agustus 2005

Meskipun terdapat dampak yang tidak baik bagi manusia dan lingkungan, pestisida, termasuk herbisida, seringkali digunakan di perkebunan-perkebunan kelapa sawit.

Down to Earth No 65  Mei 2005

Perwakilan dari Negara-negara Asia termasuk Thailand, Korea Selatan, Indonesia, Timor Timur, Birma, Sri Lanka dan Filipina bergabung dengan negara lainnya seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris dan Irlandia dalam sebuah pertemuan solidaritas di Papua Barat bulan April/Mei. Salah satu fokus dari pertemuan, yang berlangsung di Manila, Filipina, adalah tindakan kekerasan terhadap perempuan di Papua Barat.

Down to Earth No 65  Mei 2005

Situasi proyek: 'keputusan terakhir investasi' untuk melanjutkan Tangguh datang pada tanggal 7 Maret, setelah terjadi banyak penundaan. Tahap konstruksi senilai 5 milyar dollar Amerika menurut rencana akan dimulai akhir tahun 2005. Tangguh akan beroperasi tahun 2008, dengan dua unit produksi atau 'kereta' (Reuters 7/Mar/05, TIAP 2004)

Down to Earth No 65 Mei 2005

Surat berikut ini, yang agak dipersingkat, telah dikirimkan kepada Lord John Brown, pemimpin perusahaan BP, dan tertanggal 8 Desember 2004.

Sebagai perseorangan dan organisasi di Papua Barat dan internasional yang terus mengikuti secara dekat Proyek LNG Tangguh di Papua Barat, kami menulis untuk menyatakan kegelisahan kami yang menggunung dan memohon keterlibatan anda segera...

Kekhawatiran kami berpusat pada: