Switch to English



Update Down to Earth tentang Lembaga-lembaga Keuangan Internasional


No 3, April 2000



IMF menunda pemberian pinjaman untuk Indonesia sampai persyaratan pinjaman dipenuhi

Pada bulan April, Dana Moneter Internasional (atau IMF) menunda pemberian cicilan pinjaman sebesar US$ 400 juta. Pinjaman itu merupakan bagian dari total US$ 5 milyar hutang kepada Indonesia yang akan dicairkan secara bertahap selama 3 tahun. IMF menyatakan ada keterlambatan dalam pelaksanaan program ekonomi Indonesia yang telah disetujui IMF.

Semula direncanakan cicilan pinjaman akan dicairkan pada 4 April. Namun, ada kemungkinan ditunda hingga akhir Mei kecuali jika pemerintah Indonesia memenuhi 42 tenggat waktu baru IMF yang ditentukan pada bulan April. Walaupun penundaan ini tidak menimbulkan masalah baru untuk pembiayaan perdagangan dan impor, tak urung pemulihan ekonomi bisa melemah karena Pasar Rupiah dan Modal terkena akibatnya dan pemodal enggan masuk.

IMF menyatakan hingga 31 Maret sebanyak 108 persyaratan, sebagaimana tercantum dalam Nota Kesepakatan (LoI) yang disepakati bulan Januari, tidak dipenuhi. IMF dan Bank Dunia tampaknya menyetujui penundaan pemotongan subsidi minyak hingga Juni dan menetapkan tenggat waktu baru untuk:

  • Penerapan sanksi hukum terhadap pemegang saham bank-bank yang diambil alih oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1998
  • Tindakan untuk restrukturisasi dan swastanisasi perbankan
  • Pengadaan dana untuk tim khusus penyidik korupsi
  • Tindakan untuk menggairahkan pasar surat obligasi pemerintah

Penjadwalan-ulang hutang Indonesia sebesar US$5,8 milyar oleh Paris Club (negara-negara pemberi hutang) juga menjadi tergantung pada keberhasilan memenuhi persyaratan IMF. IMF akan meninjau kembali selambat-lambatnya 5 Juni nanti. Tim peninjau IMF tiba di Jakarta pada 21 April, lebih awal dari yang diperkirakan, dan IMF menyatakan "optimistis" akan dapat mencairkan pinjaman kepada Indonesia selambat-lambatnya akhir Mei.


Jalan-jalan kota Washington dipenuhi demonstran selama berlangsung pertemuan LKI

Ribuan demonstran turun ke Washington bulan ini bertepatan dengan pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia di Kantor Pusat Amerika Serikat. Polisi beraksi dengan gas airmata dan menangkap 700 orang untuk mengendalikan demonstran. Para menteri keuangan terpaksa harus datang pagi-pagi dan beberapa diantaranya, termasuk menteri keuangan Perancis, tidak dapat menghadiri sejumlah pertemuan karena jalan-jalan diblokir oleh demonstran. Peristiwa ini menyusul demonstrasi besar anti WTO tahun lalu, yang menjadi bukti terkumpulnya beragam kejengkelan terhadap globalisasi di ibukota Amerika Serikat ini. Para pemimpin badan-badan internasional dituduh melanggengkan kemiskinan, kerusakan lingkungan dan dituding sebagai boneka korporasi multinasional dan bank-bank internasional. Demonstrasi yang lebih besar direncanakan akan berlangsung bulan September bertepatan dengan pertemuan musim gugur LKI di Republik Ceko. Sebagian besar keputusan dibuat pada pertemuan musim gugur tersebut. Untuk informasi simak:

Situs-web demonstran: http://www.a16.org/
Situs Pertemuan LKI musim semi: http://www.imf.org/external/spring/2000/home.htm
Pertemuan LKI musim gugur 2000: http://www.imf.org/external/am/2000/index.htm


Laporan Kongres Amerika Serikat mengkritik keras IMF dan Bank Dunia

Komisi Penasihat Kongres AS tentang LKI (atau The US Congressional International Financial Institution Advisory Commission) telah menerbitkan hasil penemuan, yang pada intinya menyerukan penciutan IMF dan Bank Dunia secara radikal dan sesegera mungkin menghapuskan sebagian besar hutang. Laporan Komisi ini, yang lebih dikenal sebagai "Laporan Meltzer" sesuai dengan nama ketuanya Alan Meltzer, menguatkan berbagai kritik gencar terhadap Lembaga Bretton Woods yang sudah dilontarkan selama 25 tahun. Salah satu tudingan yang paling penting dalam laporan tersebut adalah:

  • IMF justru melembagakan kemacetan ekonomi, bukannya mendukung pertumbuhan ekonomi;
  • keberadaan Bank Dunia tidak relevan, daripada yang seharusnya menjadi sentral sasaran pengurangan kemiskinan dunia;
  • kedua lembaga tersebut sangat dikendalikan oleh kepentingan politik kunci dan lembaga-lembaga keuangan terutama di negara-negara G-7. Akan halnya IMF, sangat dipengaruhi oleh pemerintah dan kepentingan keuangan Amerika Serikat;
  • dinamika kedua lembaga tidak terlalu digerakkan oleh kebutuhan eksternal yaitu mengurangi kemiskinan atau mendukung pertumbuhan, melainkan oleh kepentingan internal seperti perluasan birokrasi atau pembangunan kekuasaan.

Laporan Meltzer selengkapnya dapat disimak di http://phantom-x.gsia.cmu.edu/IFIAC/Report.html

Tulisan ini merupakan ringkasan artikel Walden Bello, "'Meltzer Report on Bretton Woods Twins Builds Case for Abolition'Focus tentang Global South, April 2000 .

IMF 'dikelola oleh ahli ekonomi kelas tiga' yang membuat krisis di Indonesia "lebih dalam, lebih lama dan lebih berat'

Dalam suatu artikel yang terbit bulan ini, Kepala ahli Ekonomi dan Wakil Presiden Bank Dunia (1997-2000), Joseph Stiglitz, mengkritik keras IMF atas peranannya di Indonesia. Stiglitz menyatakan bahwa IMF merupakan lembaga tertutup yang 'mengabaikan proses demokratis dengan memaksakan kebijakan', dikelola oleh 'mahasiswa kelas-tiga dari universitas kelas-satu' yang 'lebih memiliki pengalaman tentang hotel bintang lima daripada tentang desa-desa yang bertebaran di luar kota'. Tentang peran IMF di Indonesia Stiglitz menyatakan; 'Ketika krisis merambat ke Indonesia, saya justru semakin menjadi kuatir'. Penelitian baru di Bank Dunia mengungkapkan bahwa resesi pada suatu negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dapat memicu berbagai gejolak sosial dan politik. Saya telah menyebutkan bahwa program moneter dan fiskal yang sangat ketat bisa memicu gejolak politik dan sosial di Indonesia. Namun argumentasi ini tidak didengar. IMF maju terus, menuntut pengurangan belanja pemerintah. Lalu subsidi untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan bahan bakar dipotong justru ketika kebijakan "kencangkan-ikat-pinggang" membuat subsidi tersebut menjadi semakin sangat dibutuhkan. IMF yakin akhir dari resesi adalah bukti efektivitas kebijakan lembaga tersebut. Omong kosong. Setiap resesi ada akhirnya. Semua yang dilakukan IMF justru membuat resesi di Asia Timur lebih dalam, lebih panjang dan lebih berat'.

Artikel selengkapnya dapat dibaca di http://www.thenewrepublic.com/041700/stiglitz041700.html


Berita Singkat:

Korupsi di Proyek Lokal Bank Dunia berlangsung 'sistematis', ungkap Direktur Bank Dunia

Mark Baird, Direktur Bank Dunia Indonesia bulan ini menyatakan bahwa 'korupsi dalam proyek lokal Bank Dunia begitu sistematis dan tertutup rapi sehingga tidak mudah untuk mengungkapkannya'. Pernyataan Baird menyusul komentar Indonesia Corruption Watch (ICW), suatu lembaga pemantau independen, bahwa 20% sampai 30% dana pembangunan di Indonesia terbuang percuma. Salah satu contoh yang diungkapkan adalah dana pinjaman Bank Dunia sebesar US$ 255 juta untuk meningkatkan taraf hidup masyakarat di 20.000 desa. 'Seringkali, bangunan-bangunan hanya dicat ulang dan jalan-jalan dibersihkan. Di sebagian besar desa bahkan petugas memilih anggota keluarga sendiri sebagai pemasok', demikian dilaporkan penyidik dari Corruption Watch Husni Thamrin.

Cerita lengkap di " 'Time to Scale Back in Indonesia? The World Bank rethinks its role', Business Week, April 17. (See http://www.businessweek.com)

Telah diputuskan: Ketua IMF yang Baru

Horst Koehler dari Jerman akan mengambil alih posisi Ketua IMF setelah Michael Camdessus pensiun. Keputusan ini menyusul perdebatan berbulan-bulan antara Uni Eropa dan AS tentang siapa yang menjadi ketua baru. Koehler menyatakan bahwa ia lebih suka perubahan kecil-kecilan perihal peranan IMF daripada mengikuti anjuran radikal seperti yang ditawarkan oleh komisi kongres AS (lihat artikel sebelumnya).

Conservation Fund (atau Dana Konservasi) dibentuk oleh Bank Dunia

Conservation Enterprise Fund (atau Dana Usaha Konservasi) telah dibuka dengan pemberian pinjaman sebesar US$ 1 juta dari Korporasi Keuangan Internasional (bagian dari Bank Dunia). Conservation International (CI), LSM bermarkas di AS, akan bertindak sebagai penghubung keuangan yang bertanggung jawab untuk mencari, menyaring, meminjamkan dan memantau investasi untuk bisnis kecil yang memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dan menguntungkan. CI telah menyepakati 8 investasi untuk bulan September 2000. Sasaran Conservation International adalah mengarahkan kembali daya ekonomi untuk menunjang konservasi ekosistem-ekosistem dunia yang paling kaya namun paling terancam. (Lihat http://www.conservation.org)

Peluang Kampanye:

Bank Dunia menyiapkan rencana tiga tahunan yang baru untuk Indonesia

Bank Dunia sedang menyiapkan rencana untuk Strategi Bantuan Negara atau Country Assistance Strategy (CAS) yang baru. CAS adalah rencana tiga tahunan untuk Indonesia. Wakil Bank Dunia di Jakarta menyatakan pihaknya berkeyakinan untuk menjadikan proses penyusunan rencana ini seterbuka mungkin untuk masyarakat. Pemimpin 'konsultasi partisipatori' CAS adalah Paul McCarthy. Alamat e-mailnya pmccarthy@worldbank.org atau Tel. 021 5299 3000 (Kantor Bank Dunia di Jakarta).



Update LKI diterbitkan oleh Down to Earth, Kampanye Internasional untuk Lingkungan Hidup yang Berkeadilan di Indonesia.

Update dan Factsheet tentang LKI tersedia dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Anda dapat memperolehnya melalui email (versi rtf) secara cuma-cuma. Edisi cetak tersedia sebagai suplemen newsletter DTE. Newsletter dapat Anda peroleh dengan cara berlangganan atau saling tukar dengan publikasi organisasi Anda. Bila Anda ingin menerima Update bulanan dan Factsheet via email, silakan kirim alamat email Anda ke dte@gn.apc.org. Cantumkanlah bahasa yang Anda kehendaki. Anda juga bisa memilih kedua bahasa


Kantor: 59 Athenlay Rd, London SE15 3EN, England; email: dte@gn.apc.org tel/fax: +44 207732 7984; web:http://www.gn.apc.org/dte


   Advokasi    DTE Homepage    Buletin    Link